-Kerub dan Tarian Kerub-
Kerub merupakan salah satu alat atau
senjata dalam tarian yang merupakan lambang keintiman dengan Tuhan dan
mengundang hadirat Tuhan.
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.(Kejadian 3:24)
Kerub adalah suruhan atau utusan
Tuhan yang special. Panggilan menjadi kerub merupakan panggilan untuk
mendatangkan hadirat Tuhan. Dikatakan bahwa kerub mempunyai pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, yaitu Firman Tuhan, api Roh Kudus, kuasa
yang ajaib, kebangkitan yang besar, gelora cinta.
Tugas kerub adalah menjaga jalan
ke pohon kehidupan. Sebagai kerub kita mempunyai otoritas untuk membawa dan
menggiring sebanyak mungkin orang untuk datang kepada Tuhan, membawakan buah
kehidupan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.(Keluaran 25:18)
Dikatakan bahwa kerub itu terbuat
dari emas dan emas tempaan. Untuk menjadi kerub ada harga yang harus dibayar
dan standard tertentu. Tuhan menginginkan hidup kita jadi cemerlang bagai emas
yang murni. Emas itu mempunyai sifat menyerap apapun yang ada di sekitarnya,
termasuk gas dan kotoran. Emas bisa menjadi murni saat ia mengalami proses
pembakaran. Pada saat emas dipanaskan, gas yang mengotorinya akan menguap
dan kotoran-kotoran mulai terpisah. Mari ijinkan Tuhan memisahkan
setiap kemarahan, iri hati, kebencian, apapun yang mengotori hidup kita. Bahkan
sampai di titik didih tertentu, perak pun harus dipisahkan dari emas supaya
emas ini menjadi emas yang murni. Terkadang hal-hal yang menurut kita baik,
kehebatan, rasa mampu melakukan ini dan itu juga harus Tuhan pisahkan dari
hidup kita supaya kita bisa menjadi emas yang murni. Saat emas itu begitu murni
dia akan menjadi seperti cermin yang bisa memantulkan bayangan dengan sangat
jelas, demikian juga saat kita menjadi emas yang murni hidup kita akan
memantulkan visi, hati, dan kehendak Tuhan dengan jelas.
Mari makan dan serap yang Tuhan
sediakan, ambil apa yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.
Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.(Keluaran 25:19)
Kerub tidak pernah bekerja
sendiri, dia selalu membutuhkan teman dan saudaranya. Ini melambangkan
persatuan. Ada posisi kerub dimana kepala saling bertemu yang artinya kita akan
bertukar pikiran dan saling melengkapi, tangan saling memeluk yang artinya kita
akan saling menguatkan, kaki bertemu dan saling menopang. Kekuatan karena
persatuan akan membuat berkat-berkat dicurahkan.
Kerub ditempatkan juga di tutup
pendamaian, artinya dalam diri kerub ada panggilan sebagai iman yang
bersyafaat.
Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.(Keluaran 25:20)
Sayap adalah kelebihan yang Tuhan
berikan dalam hidup kita, kelebihan yang bisa membawa kita naik. Tuhan ingin
kita mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Kerub
adalah pasukan elitenya Tuhan, ada harga, standard tertentu, dan juga kerja keras
adalah bagian kita. Jangan lelah dan berhenti untuk mengembangkan apa yang
Tuhan percayakan dalam hidup kita.
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."(Keluaran 25:22)
Sebagai kerub kita juga mempunyai
panggilan untuk intim dan sangat dekat dengan Tuhan. Kita akan sangat mudah untuk
masuk dalam hadirat Tuhan.
Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin.(2 Samuel 22:11)
Kerub adalah kendaraannya Tuhan.
Tuhan ingin kita jadi kendaraan yang selalu siap saat Tuhan membutuhkan. Kita
yang menunggu perintah Tuhan, bukan Tuhan yang menunggu kita karena kita sedang
mogok. Kita bukan kendaraaan biasa tetapi kita adalah kendaraan yang bergerak
dengan kecepatan tinggi, menerobos tiap awan gelap apapun yang ada di depan
kita.
No comments:
Post a Comment